Search
Close this search box.

Harta yang Sejati Karya Mister Situesyen

Di sebuah kota yang ramai, hiduplah seorang pengusaha kaya bernama Pak Ahmad. Dia memiliki segala sesuatu—mobil mewah, rumah besar, dan harta berlimpah. Meskipun dikelilingi oleh kemewahan, Pak Ahmad sering kali merasa kesepian dan tidak bahagia.

Suatu hari, saat mengunjungi pasar untuk membeli bahan makanan, Pak Ahmad melihat seorang wanita tua duduk di tepi jalan. Wanita itu terlihat lemah dan lapar. Melihatnya, hati Pak Ahmad tergerak. Namun, ia hanya melanjutkan langkahnya, terjebak dalam pikiran tentang pekerjaan dan bisnisnya.

Beberapa hari kemudian, saat berjalan di taman, Pak Ahmad kembali melihat wanita tua itu. Kali ini, dia membawa sedikit makanan dari rumah. Dengan rasa malu, dia mendekati wanita tersebut dan memberikannya. Wanita itu tersenyum lebar, matanya berbinar, dan mengucapkan terima kasih yang tulus. Sejak saat itu, Pak Ahmad sering mengunjungi wanita tua itu, membawa makanan dan berbincang-bincang.

Seiring berjalannya waktu, Pak Ahmad menyadari betapa berartinya momen-momen sederhana itu. Dia mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Ia mengunjungi panti asuhan, memberi donasi kepada anak-anak yatim, dan menyelenggarakan kegiatan amal di lingkungan sekitarnya.

Ketika ia merayakan ulang tahunnya, Pak Ahmad memutuskan untuk tidak mengadakan pesta besar. Sebagai gantinya, ia mengundang anak-anak dari panti asuhan untuk merayakan bersamanya. Mereka menyanyikan lagu-lagu ceria, bermain, dan berbagi kebahagiaan. Senyuman di wajah anak-anak itu membuat hati Pak Ahmad hangat.

Dalam momen-momen sederhana ini, Pak Ahmad menemukan kebahagiaan sejati. Ia menyadari bahwa harta yang dimilikinya tidak ada artinya jika tidak digunakan untuk kebaikan. Makin banyak ia memberi, makin banyak pula kebahagiaan yang ia rasakan.

Suatu malam, setelah seharian melakukan kebaikan, Pak Ahmad merenung. Ia ingat kembali betapa selama ini ia terjebak dalam ambisi dan materi. Harta yang melimpah tidak membawa kebahagiaan yang abadi, tetapi kebaikan yang dia lakukan telah menyentuh jiwa dan mengubah hidupnya.

“Sesungguhnya, harta tidak akan aku bawa mati,” gumamnya. “Yang akan tinggal bersamaku adalah kebaikan yang kupersembahkan kepada orang lain.”

Sejak saat itu, Pak Ahmad hidup dengan sederhana. Dia tidak lagi memikirkan kekayaan materi, tetapi lebih pada bagaimana memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Ia mengajarkan keluarganya untuk menghargai hal-hal kecil dan berbagi kebahagiaan.

Kisah Pak Ahmad menyebar di masyarakat, dan banyak orang terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Kebahagiaan dan kebaikan menjadi nilai utama dalam hidup mereka. Harta yang dimiliki menjadi alat untuk membantu dan memberi, bukan untuk menunjukkan kekuasaan atau status.

Dengan cara hidup yang sederhana, Pak Ahmad menemukan kebahagiaan yang abadi, dan namanya dikenang bukan karena kekayaannya, tetapi karena kebaikan yang ia tebarkan. Dia mengajarkan kepada semua orang bahwa, pada akhirnya, yang terpenting bukanlah seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi seberapa banyak kebaikan yang kita tinggalkan.

Facebook
X Twitter
LinkedIn
Pinterest
PROFIL !!
Syahril Anwar

Atau lebih akrab di sapa dengan sebutan "Mister Situesyen" adalah seorang blogger dan konten creator kelahiran Jakarta.

FOLOW ME ON